Minggu, 19 Juni 2016

TUGAS SOFTSKILL



Tonggak Tonggak Berdirinya NKRI
Tonggak-Tonggak Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
A.    PENGERTIAN TONGGAK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tonggak adalah  balok (kayu, batu, dan sebagainya) yang dipasang tegak;  tiang (rumah, jembatan, dan sebagainya);  pal (ukuran jauh 1.500 m); tunggul (pangkal batang kayu yang masih tegak); sisa batang kayu yang sudah dipotong (yang ada di dalam air dan sebagainya).
Jadi intinya, tonggak adalah tiang yang berdiri tegak yang tak mudah tergoyahkan untuk tercapainya suatu tujuan tertentu. beberapa contoh dari tonggak tonggak pendiri NKRI
1.      Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".
Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.
2.      Perjuangan Rakyat Dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin menguasai kembali negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya. Dengan mengerahkan kekuatan militernya pemerintah Belanda berusaha menguasai kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.      Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-putri bangsa, bukan suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa Indonesia membangun bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang Inggris menyebutnya sebagai afluent society. Ternyata proklamasi saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan dari dunia internasional.
4.      Boedi Oetomo
Tonggak sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, yakni kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Boedi Oetomo. Budi Utomo (ejaan van Ophuijsen: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang kemudian berkembang menjadi Jong Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari luar Jawa seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagainya. Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik praktis secara nyata, meskipun tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu Negara Indonesia Merdeka.
5.      Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

B.     Berdirinya negara Indonesia
Berdirinya Negara Indonesia tidak lepas dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada dan pernah berdiri di tanah Indonesia, ratusan tahun penjajahan bangsa asing, dan pergerakan perjuangan rakyatnya yang menuntun kesatuan. Dalam sejarahnya, agama yang menjadi agama mayoritas selalu berubah-ubah seiring perkembangan agama di negara lain. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan 6.000 pulau ditinggali.

1.      Indonesia Prasejarah
Homo erectus yang menempati Indonesia pada jaman Paleolitik dipercaya telah berhasil mengembangkan alat-alat prasejarah yang artefaknya ditemukan di Sangiran dan Ngandong. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil mamalia yang memiliki 18 luka sayatan dari alat-alat prasejarah tadi. Luka sayat ini menjadi dokumentasi pertama adanya penggunaan alat di Sangiran, dan menjadi bukti sejarah pertama akan penggunaan alat dari cangkang di seluruh dunia. Pada masa Neolitik, alat-alat yang terbuat dari batu seperti kapak batu dan cangkul batu dikembangkan oleh masyarakat Austronesia yang tinggal di kepulauan Indonesia. Pada masa Neolitik ini juga lah struktur-struktur batu besar mulai banyak terlihat.
Jaman Megalitik adalah masa-masa yang akan menjadi awal sejarah berdirinya negara republik Indonesia karena pada masa ini sudah mulai banyak struktur megalitik yang ditemukan di seluruh penjuru nusantara. Ada juga piramida bertapak yang bernama Punden Berundak yang ditemukan di beberapa titik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan kepulauan Sunda. Struktur megalitik yang masih terawat dengan baik hingga abad ke-19 dapat ditemukan di Nias, pulai terpencil di Sumatera Utara, Sumba, dan Toraja. Jaman perunggu tiba di Indonesia dengan masuknya kultur Dong Son yang membawa teknik-teknik penggunaan perunggu, pumbuatan ikat, dan pengairan sawah. Pada masa ini, agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat di area nusantara adalah animisme.

2.      Jaman Kerajaan di Indonesia
Pada masa-masa awal munculnya kerajaan di Indonesia, agama yang mereka anut adalah Hindu karena mereka dipengaruhi oleh budaya India. Dari beberapa prasasti yang ditemukan, dipercaya bahwa di Gunung Raksa, Panaitan ditemukan sebuah patung Ganesha dari abad pertama. Ada juga bukti yang ditemukan tentang sebuah kerajaan Sunda di Jawa Barat yang ada pada abad ke-2 yang juga merupakan perkiraan masa dibangunnya Kuil Jiwa di Batujaya.
Masa-masa kerajaan ini merupakan tonggak lain yang menjadi sejarah berdirinya negara Indonesia, karena pada masa ini sudah ada pemikiran dari beberapa raja untuk menyatukan Indonesia. Salah satu kerajaan yang cukup terkenal adalah Tarumanagara yang berjaya sekitar tahun 358 hingga 669 dan berlokasi di Jawa Barat, dekat dengan tempat yang sekarang menjadi kota Jakarta. Raja ke-5 mereka, Purnawarman, menjadi pembuat prasasti paling awal di Jawa, yaitu prasasti Ciaruteun di Bogor yang memiliki telapak kakinya.
Agama Islam menjadi agama lain yang menguasai nusantara saat pedagang muslim memasuki daerah Indonesia sekitar abad ke-13 di Sumatera bagian utara. Tidak seperti penyebaran agama Hindu dan Buddha yang pesat, penyebaran agama Islam amat rumit dan pelan. Penyebarannya hanya melalui jual beli, dan yang pertama menjadi penganut agama baru ini adalah raja-raja dan pedagang. Baru pada akhir abad ke-16 Islam mendominasi area Jawa dan Sumatera, dan bahkan di beberapa bagian nusantara harus membaur dengan kepercayaan yang sudah ada. Hanya di Bali mayoritas penduduknya tetap menganut kepercayaan dari masa kerajaan sebelumnya, yaitu agama Hindu.
Berkembangnya agama Islam juga otomatis mengubah anutan agama kerajaan-kerajaan yang telah dan akan berdiri. Salah satu dari kerajaan tersebut merupakan Kesultanan Mataram. Pada tahun 1584, Senopati Ingalaga menggantikan ayahnya sebagai raja dan kekuatan militer Mataram meningkat tajam. Setelah Ingalaga turun dan digantikan Seda ing Krapyak, perang terus berlanjut, dan pada masa pemerintahan Krapyak juga terjadi kontak pertama dengan VOC. Kerajaan ini runtuh pada masa pemerintahan Amangkurat II di tahun 1677 karena ulah Belanda.

3.      Masa Penjajahan
Bermula dari pendudukan Malaka pada tahun 1512, Portugal akhirnya tiba di Indonesia dan menjadi bangsa Eropa pertama yang menduduki tanah nusantara. Tujuan mereka adalah untuk mendominasi rempah-rempah dan menyebarkan ajaran Katolik. Mereka mulai mendirikan pos jual-beli dan benteng di kepulauan Ternate, Ambon, Solor, dan pulua-pulau lainnya. Puncak kejayaan aktifitas misionaris Portugal adalah pada abad ke-16 akhir, dimana pada saat itu kejayaan Portugal tinggal Solor, Flores, dan Nusa Tenggara menyusul kekalahan mereka di Ternate dan Maluku.
Pada tahun 1619, pendudukan Jawa oleh VOC menjadi bagian terkelam dari sejarah berdirinya negara Indonesia. Pendudukan itu bermula dengan pendirian kota Batavia, dimana setelahnya VOC menjadi sangat berperan dalam politik di pulau Jawa dan beberapa kali melakukan perang dengan Kerajaan Mataram dan Banten. VOC mengalami kebangkrutan pada tahun 1800 dan dibubarkan, sehingga Thomas Stamford Raffles ditunjuk untuk mengambil alih pada tahun 1816 setelah sebelumnya nusantara sempat diduduki oleh Inggris. Cultuurstelsel diterapkan pada tahun 1830, membawa Belanda dan Indonesia menuju kemakmuran dan sistem ini dihapuskan pada tahun 1870. Pada tahun 1901, Belanda mulai menerapkan Politik Etis yang mulai sedikit lebih manusiawi.
Pendudukan dan penjajahan Jepang di Indonesia pada tahun 1940 menjadi bagian akhir sejarah berdirinya Indonesia terlebih dengan telah berdirinya beberapa gerakan nasionalis sejak 1908 seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Pendudukan Jepang dilatarbelakangi embargo besar-besaran Amerika terhadap pasokan minyak bumi Jepang. Pada tahun 1942, seluruh pasukan Belanda di Indonesia berhasil dikalahkan, dan pada tahun 1943 Soekarno dan Muhammad Hatta diberi penghargaan oleh Kaisar Jepang. Kekalahan Jepang pada Sekutu mendorong barisan pemuda Indonesia untuk menculik Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus, dan akhirnya menjadi awal berdirinya negara Indonesia ini.

REFERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar