Tonggak Tonggak Berdirinya NKRI
Tonggak-Tonggak Berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia
A.
PENGERTIAN TONGGAK
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tonggak adalah balok (kayu,
batu, dan sebagainya) yang dipasang tegak; tiang (rumah, jembatan,
dan sebagainya); pal (ukuran jauh 1.500 m); tunggul (pangkal
batang kayu yang masih tegak); sisa batang kayu yang sudah dipotong (yang ada
di dalam air dan sebagainya).
Jadi
intinya, tonggak adalah tiang yang berdiri tegak yang tak mudah tergoyahkan
untuk tercapainya suatu tujuan tertentu. beberapa contoh dari tonggak tonggak pendiri
NKRI
1.
Sumpah Pemuda
Sumpah
Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan
Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan
cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah
Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua
hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita
akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan
"bahasa Indonesia".
Keputusan
ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan
Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan
di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".Istilah "Sumpah Pemuda"
sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan
setelahnya.
2.
Perjuangan Rakyat Dalam
Mempertahankan Kemerdekaan
Proklamasi
kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin
menguasai kembali negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya.
Dengan mengerahkan kekuatan militernya pemerintah Belanda berusaha menguasai
kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19
Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik
Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh
Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun
kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang dikuasai Belanda.
Pada
tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta,
yang berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki
tentara yang terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski
hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi
antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui
berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung
pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia
Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung
padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari satu tahun.
Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Kemerdekaan
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu
negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka,
suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-putri bangsa, bukan
suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya
kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa
Indonesia membangun bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang
Inggris menyebutnya sebagai afluent society. Ternyata proklamasi
saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan
dari dunia internasional.
4.
Boedi Oetomo
Tonggak
sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan
suatu Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya
tanggal 20 Mei 1908, yakni kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang
diberi nama Boedi Oetomo. Budi Utomo (ejaan van Ophuijsen: Boedi Oetomo)
adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para
mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei
1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial,
ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo
menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun
pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan
berpendidikan Jawa.Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Berdirinya
organisasi Boedi Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi
pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang kemudian berkembang menjadi Jong
Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari luar Jawa
seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan
sebagainya. Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik
praktis secara nyata, meskipun tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu
Negara Indonesia Merdeka.
5.
Pancasila
Pancasila
adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.
Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1
Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
B.
Berdirinya
negara Indonesia
Berdirinya
Negara Indonesia tidak lepas dari sejarah
kerajaan-kerajaan yang ada dan pernah berdiri di tanah Indonesia, ratusan
tahun penjajahan bangsa asing, dan pergerakan perjuangan rakyatnya yang
menuntun kesatuan. Dalam sejarahnya, agama yang menjadi agama mayoritas selalu
berubah-ubah seiring perkembangan agama di negara lain. Indonesia sendiri
merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan 6.000
pulau ditinggali.
1.
Indonesia
Prasejarah
Homo
erectus yang menempati Indonesia pada jaman Paleolitik dipercaya telah berhasil
mengembangkan alat-alat prasejarah yang artefaknya ditemukan di Sangiran dan
Ngandong. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil mamalia yang memiliki 18
luka sayatan dari alat-alat prasejarah tadi. Luka sayat ini menjadi dokumentasi
pertama adanya penggunaan alat di Sangiran, dan menjadi bukti sejarah pertama
akan penggunaan alat dari cangkang di seluruh dunia. Pada masa Neolitik,
alat-alat yang terbuat dari batu seperti kapak batu dan cangkul batu
dikembangkan oleh masyarakat Austronesia yang tinggal di kepulauan Indonesia.
Pada masa Neolitik ini juga lah struktur-struktur batu besar mulai banyak
terlihat.
Jaman
Megalitik adalah masa-masa yang akan menjadi awal sejarah berdirinya negara
republik Indonesia karena pada masa ini sudah mulai banyak struktur megalitik
yang ditemukan di seluruh penjuru nusantara. Ada juga piramida bertapak yang
bernama Punden Berundak yang ditemukan di beberapa titik di Jawa, Sumatera,
Sulawesi, dan kepulauan Sunda. Struktur megalitik yang masih terawat dengan
baik hingga abad ke-19 dapat ditemukan di Nias, pulai terpencil di Sumatera
Utara, Sumba, dan Toraja. Jaman perunggu tiba di Indonesia dengan masuknya
kultur Dong Son yang membawa teknik-teknik penggunaan perunggu, pumbuatan ikat,
dan pengairan sawah. Pada masa ini, agama yang dianut oleh kebanyakan
masyarakat di area nusantara adalah animisme.
2.
Jaman
Kerajaan di Indonesia
Pada
masa-masa awal munculnya kerajaan di Indonesia, agama yang mereka anut adalah
Hindu karena mereka dipengaruhi oleh budaya India. Dari beberapa prasasti yang
ditemukan, dipercaya bahwa di Gunung Raksa, Panaitan ditemukan sebuah patung
Ganesha dari abad pertama. Ada juga bukti yang ditemukan tentang sebuah
kerajaan Sunda di Jawa Barat yang ada pada abad ke-2 yang juga merupakan
perkiraan masa dibangunnya Kuil Jiwa di Batujaya.
Masa-masa
kerajaan ini merupakan tonggak lain yang menjadi sejarah berdirinya negara
Indonesia, karena pada masa ini sudah ada pemikiran dari beberapa raja
untuk menyatukan Indonesia. Salah satu kerajaan yang cukup terkenal adalah
Tarumanagara yang berjaya sekitar tahun 358 hingga 669 dan berlokasi di Jawa
Barat, dekat dengan tempat yang sekarang menjadi kota Jakarta. Raja ke-5
mereka, Purnawarman, menjadi pembuat prasasti paling awal di Jawa, yaitu
prasasti Ciaruteun di Bogor yang memiliki telapak kakinya.
Agama
Islam menjadi agama lain yang menguasai nusantara saat pedagang muslim memasuki
daerah Indonesia sekitar abad ke-13 di Sumatera bagian utara. Tidak seperti
penyebaran agama Hindu dan Buddha yang pesat, penyebaran agama Islam amat rumit
dan pelan. Penyebarannya hanya melalui jual beli, dan yang pertama menjadi
penganut agama baru ini adalah raja-raja dan pedagang. Baru pada akhir abad
ke-16 Islam mendominasi area Jawa dan Sumatera, dan bahkan di beberapa bagian
nusantara harus membaur dengan kepercayaan yang sudah ada. Hanya di Bali
mayoritas penduduknya tetap menganut kepercayaan dari masa kerajaan sebelumnya,
yaitu agama Hindu.
Berkembangnya
agama Islam juga otomatis mengubah anutan agama kerajaan-kerajaan yang telah
dan akan berdiri. Salah satu dari kerajaan tersebut merupakan Kesultanan
Mataram. Pada tahun 1584, Senopati Ingalaga menggantikan ayahnya sebagai raja
dan kekuatan militer Mataram meningkat tajam. Setelah Ingalaga turun dan
digantikan Seda ing Krapyak, perang terus berlanjut, dan pada masa pemerintahan
Krapyak juga terjadi kontak pertama dengan VOC. Kerajaan ini runtuh pada masa
pemerintahan Amangkurat II di tahun 1677 karena ulah Belanda.
3.
Masa
Penjajahan
Bermula
dari pendudukan Malaka pada tahun 1512, Portugal akhirnya tiba di Indonesia dan
menjadi bangsa Eropa pertama yang menduduki tanah nusantara. Tujuan mereka
adalah untuk mendominasi rempah-rempah dan menyebarkan ajaran Katolik. Mereka
mulai mendirikan pos jual-beli dan benteng di kepulauan Ternate, Ambon, Solor,
dan pulua-pulau lainnya. Puncak kejayaan aktifitas misionaris Portugal adalah
pada abad ke-16 akhir, dimana pada saat itu kejayaan Portugal tinggal Solor,
Flores, dan Nusa Tenggara menyusul kekalahan mereka di Ternate dan Maluku.
Pada
tahun 1619, pendudukan Jawa oleh VOC menjadi bagian terkelam dari sejarah
berdirinya negara Indonesia. Pendudukan itu bermula dengan pendirian kota
Batavia, dimana setelahnya VOC menjadi sangat berperan dalam politik di pulau
Jawa dan beberapa kali melakukan perang dengan Kerajaan Mataram dan Banten. VOC
mengalami kebangkrutan pada tahun 1800 dan dibubarkan, sehingga Thomas Stamford
Raffles ditunjuk untuk mengambil alih pada tahun 1816 setelah sebelumnya
nusantara sempat diduduki oleh Inggris. Cultuurstelsel diterapkan pada tahun
1830, membawa Belanda dan Indonesia menuju kemakmuran dan sistem ini dihapuskan
pada tahun 1870. Pada tahun 1901, Belanda mulai menerapkan Politik Etis yang
mulai sedikit lebih manusiawi.
Pendudukan dan penjajahan
Jepang di Indonesia pada tahun 1940 menjadi bagian akhir sejarah
berdirinya Indonesia terlebih dengan telah berdirinya beberapa gerakan
nasionalis sejak 1908 seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Pendudukan Jepang
dilatarbelakangi embargo besar-besaran Amerika terhadap pasokan minyak bumi
Jepang. Pada tahun 1942, seluruh pasukan Belanda di Indonesia berhasil
dikalahkan, dan pada tahun 1943 Soekarno dan Muhammad Hatta diberi penghargaan
oleh Kaisar Jepang. Kekalahan Jepang pada Sekutu mendorong barisan pemuda
Indonesia untuk menculik Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan
pada 17 Agustus, dan akhirnya menjadi awal berdirinya negara Indonesia ini.
REFERENSI
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar